Skip to main content

NAGIHNYA WATU LETER

Ada yang sering ke Pantai Selatan di Malang? Akhir-akhir banyak pantai yang dulunya jarang di hampiri bahkan diketahui menjadi objek wisata, semenjak proyek Jalan Jalur Lintas Selatan sudah berjalan dan bahkan sudah hampir selesai banyak wisatawan-wisatawan baik manca maupun lokal berkunjung. Bahkan tidak hanya satu pantai yang dibuka untuk umum atau dijadikan obyek wisata, namun banyakkkk pantai yang berderetan jika kalian melintasi JLS. 
Salah satunya yang kali ini mau saya bahas yaitu Pantai Watu Leter. Sudah hampir satu Tahun lebih tera sepatnya saya berkunjung kesana bersama teman Praktek Kerja Lapangan Waktu itu tepatnya bulan Agustus. Banyak pro dan kontra sebelum kita akhirnya memilih Watu Leter untuk singgah dan mengambil spot foto yang instagrammable selain untuk refreshing hehe.

Perjalanan ditempuh dari Malang pukul 10.00 Wib dengan menggunakan kendaraan roda empat milik teman saya,sampai ditempat kurang lebih pukul 13.00 Wib lewat jalur Sumber Manjing Wetan.  Sampai sana makan dulu, istirahat sebentar sambil menunggu matahari yang sangat terik sedikit bergeser ke arah barat. Sambil istirahat saya iseng ambil-ambil gambar keadaan pantai disana.

Ga ada faedahnya sih foto ini haha, gapapa ya. isenggg sekalian manasin kamera sambil nunngu panasnya sedikit lengser.

Setelah istirahat hampir satu jam an, kami memutuskan untuk pergi ke watu leternya, nahh ternyata tempat parkir yang buat kita istirahat tadi ternyata bukan watu leter, tapi pantai apa gituu, lupa hahah. Salah satu temen udah pernah kesini sih, jadi lumayan lah ada guidenya untuk kita menuju ke Watu Leter.

Untuk mencapai Watu Leter kita sedikit hiking dari tempat parikiran tadi, yaa... sekitar kurang lebih satu jam an, lokasi hiking lumayan menguras tenaga bagi yang ga pernah atau jarang olah raga ya, karena habis naik curam, turun lagi lumayan curam, kemudian sedikit melewati garis tepi pantai lain kemudian naik yaa sedikit curam lah, bebatuan gitu, tapiiii kebayar dehh sama capeknyaa, baguss bangetttt apalagi buat liat sunset, OMG apalagi waktu itu sya sepiii kesana, bikin pengen balik lagi, jujur ane sebenernya paling ga suka main ke pantai, lebih suka main ke gunung, but at last but no least for the first time setelah sekilan lama ga kepantai, im fall in love again. 

Watu Leter dari bukit pertama atau tanjakan pertama 

kondisi batu ketika mau turun dari lokasi bukit pertama
"pantai lain" setelah turunan pertama




foto diambil pukul 15.30 Wib

arrived at watu leter haha, anginnya gede boss


ANOTHER INFORMATION
Tiket  : 5000/orang
Parkir : 10.000/motor mobil lupa berapa haha kalo ga salah sama


HOW GET THERE
Ada dua jalur, bisa lewat Sumber Manjing Wetan atau Sumber Manjing Kulon
1. Sumber Manjing Wetan, dari Malang, arah Bululawang, Turen, Pantai Sendang Biru (searah sama pantai ini), sampai sini banyak petunjuk jalan, setelah masuk kawasan pantai tiga warna lurus aja sampai nemu pertigaan, belok kanan, perempatan lurus terus, arah pantai goa cina dll

2. Sumber Manjing Kulon, dari Malang, Arah Bululawang, Gondanglegi, arah Pantai Bululawang, Lurus aja terus sampai nemu perempatam besar kalo lurus arah balaikambang, ambil kiri arah Jalibar.. ikutin ajaa sampe nemu tulisan watu leter


Thankyouuu for reading, dont forget to subscribe, comment and share.

Regard,
nikma
Semoga Berpapasan !
 

Comments

Popular posts from this blog

Penyembuh & Yang Mematahkan

 Orang yang kita cintai sering jadi penyembuh patah hati sebelumnya. Namun dia pun akan selalu sepaket. Orang yang paling kita cintai akan jadi orang yang paling bisa menyakiti hati. Di setiap obat mengandung racun. Di setiap penyembuh patah hati mengandung penyakit yang mematahkan hati. Keutuhan, sepaket antara positif-negatif semacam inilah yang masih saya sering lupa. Km gmn ?

Laras

Ada yg memutuskan untuk tidak mempunyai anak, namun akhirnya mempunyai anak.  Ada yg memutuskan untuk mempunyai anak, namun akhirnya tidak mempunyai anak.  Dst.. “Ada harapan yang selaras dengan realita”.  “Ada yang menyelaraskan harapannya dengan realita”.